Hari Asyura Sebelum dan Sesudah Datangnya Islam

Warga berjalan membawa bubur Asyura saat tradisi membagi bubur asyura di kompleks Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah . Tradisi peninggalan Sunan Kudus dengan membagikan sebanyak 1000 porsi bubur yang berbahan delapan bahan pangan seperti beras, jagung, kedelai, ketela, kacang tolo, pisang dan kacang hijau serta kacang tanah pada bulan Syura atau Muharam tersebut untuk mengajarkan sikap saling berbagi kepada sesama.

PerspektiftodayReligi-Pada bulan Muharram terdapat hari yang penting bagi kaum Yahudi. Hari itu ialah Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Al Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam ‘Fathul Baari’ menjelaskan, Hari Asyura sangat dimuliakan oleh kaum Yahudi di masa jahiliyah.

Mereka memperingati hari tersebut karena pada hari itulah Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS beserta pengikutnya dari kejaran Fir’aun dan pasukannya. Kaum Yahudi menandai Hari Asyura dengan melakukan puasa sebagai rasa syukur atas keselamatan Nabi Musa dan pengikutnya yang diberikan Allah SWT.

Asyura sendiri memiliki arti ke-10. Di masa sebelum datangnya Islam, Hari Asyura diperingati sebagai hari raya resmi Bangsa Arab. Saat itulah orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut hari tersebut dengan penuh suka-cita sebagaimana Hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran.

Bagi orang-orang Arab terdahulu, Hari Asyura adalah hari raya yang bersejarah sehingga pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, pun bersuka-cita pada hari raya tersebut.

Di Hari Asyura sebetulnya juga banyak terjadi peristiwa-peristiwa sejarah dalam Islam. Selain itu, Abu al-Laits Nashr bin Muhammad bin Ibrahim as-Samarqandi menjelaskan ada 10 peristiwa yang terjadi pada Hari Asyura.

Di antaranya, Allah menerima taubat Nabi Adam pada Hari Asyura, Allah mengangkat Nabi Idris ke tempat yang tinggi dan mulia pada Hari Asyura, kapal Nabi Nuh mendarat di gunung Judi setelah banjir besar juga pada Hari Asyura, Nabi Ibrahim lahir pada Hari Asyura.

Selain itu, pada Hari Asyura, Allah mengangkat Nabi Ibrahim sebagai khalilullah (kekasih Allah) dan menyelamatkannya dari api juga pada Hari Asyura, Allah mengampuni Nabi Dawud pada Hari Asyura, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit pada Hari Asyura, Allah menyelamatkan Nabi Musa sehingga bisa melewati lautan dan menenggelamkan Firaun pada Hari Asyura, Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan pada hari Asyura dan Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada Hari Asyura.

Sementara bagi pengikut Syiah, Hari Asyura merupakan hari suci karena pada hari inilah terjadi pembunuhan terhadap cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, dalam Pertempuran Karbala dengan tentara Khalifah Yazid. Hal itu karena Hussein menolak membaiat Yazid sebagai khalifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *