Jambi – PDI Perjuangan Provinsi Jambi membuat kejutan politik. Salah satu kader terbaiknya, Akmaluddin mendadak dipecat dari keanggotaan partai. Tak hanya itu, PDIP juga langsung memproses Pergantian Antar Waktu (PAW) Akmaluddin di DPRD Provinsi Jambi. Langkah ini diambil hanya beberapa minggu setelah Akmaluddin dilantik sebagai anggota DPRD pada awal Oktober 2024 lalu.
Berdasarkan informasi yang diterima, surat PAW sudah dilayangkan kepada Ketua DPRD Provinsi Jambi pada 11 Oktober 2024, ditandatangani langsung oleh Ketua dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan. Dalam surat tersebut, PDI Perjuangan meminta agar posisi Akmaluddin digantikan oleh Nur Tri Kadarini, yang saat ini menjabat sebagai Bendahara DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi.
Seorang sumber internal partai, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa Nur Tri Kadarini sudah lama dipersiapkan untuk mengisi kursi Wakil Ketua II DPRD Provinsi Jambi.
“Nur Tri Kadarini adalah kader kuat PDIP, dan penggantiannya akan memperkuat posisi partai di legislatif, terutama dalam memegang kursi strategis sebagai Waka II,” ungkap sumber tersebut.
Hingga proses PAW rampung, kursi Waka II kemungkinan akan dibiarkan kosong sementara.
Surat usulan PAW Akmaluddin
Alasan di balik pemecatan Akmaluddin ini terungkap dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP nomor 1592/KPTS/DPP/IX/2024 tertanggal 13 September 2024. DPP PDIP menuduh Akmaluddin melakukan “pengkhianatan” terhadap partai, terutama karena perannya sebagai inisiator dalam pemungutan suara ulang (PSU) di Desa Pelayangan dan Desa Suka Ramai, yang menyebabkan PDIP kehilangan kursi pada Pileg 2024.
Sampai saat ini, Ketua DPD PDI Perjuangan Jambi, Edi Purwanto, belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan ini. Pihak Akmaluddin juga belum merespon tuduhan dan langkah partai yang secara tiba-tiba mencopotnya dari jabatannya.
Dengan ketidakpastian ini, posisi PDI Perjuangan di DPRD Jambi terlihat goyah, terutama dalam mengisi kursi strategis yang krusial menjelang sisa masa Pilkada serentak 2024.
Keputusan partai untuk memecat kadernya secara mendadak ini memicu pertanyaan terkait dinamika internal PDIP, serta dampaknya terhadap soliditas partai dalam menghadapi agenda politik ke depan. PDI Perjuangan Provinsi Jambi menghadapi tantangan besar, terutama dalam menjaga kekuatan politiknya di DPRD di tengah peralihan kekuasaan dan intrik internal yang semakin mencuat. (A)