Mukomuko | perspektiftoday- Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko dengan ada pemberitaan di media online yang mengkritik tentang pekerjaan pembangunan pengendali banjir air (benteng Ana) dan perumahan pantai Nelayan beberapa hari lalu, Kelurahan Koto Jaya, (26,/07/2021) Kecamatan Kota Mukomuko.
Para wartawan langsung bergegas meninjau lokasi dan langsung di terima oleh Konsultan Pengawas Arianto dan pelaksana kontraktor lapangan, Sartono.
Sartono saat dikonfirmasi awak media menjelaskan, bahwa didalam kontruksi pekerjaan memang tidak tercatat batu gajah dan batu kambing.
“Intinya batu yang besar tetapi tidak semua batu tersebut harus batu yang mempunyai kapasitas berat 100-200 kilo gram tetapi diantaranya ada juga batu yang lebih kecil minimal 30 persen dan batu yang besar 70 persen,” jelas Sartono.
Sartono menambahkan, kegunaan batu kecil tersebut untuk mengisi di selah-selah/ringga batu yang besar supaya bisa mengunci batu yang besar tersebut. Kata Sartono, karena pekerjaan tersebut prosesnya masih lama sehingga sementara batu dan kotak semen diletakkan diposisi tebing untuk menahan supaya tidak longsor ketika suatu saat datang banjir.
“Pisisi batu dasar sekarang sifatnya masih sementara . Posisi batu nantinya berada di dalam sungai kurang lebih 4 sampai 6 meter dari pisisi sekarang. Susunan batu tersebut sekaligus menjadi landasan untuk alat nanti saat pemasangan batu kubus beton di dalam sungai,” urainya.
Sartono lebih jauh mengungkapkan, mengenai mosium benteng ana yang sudah di pasang kayu dan bis beton itu bersifat sementara gunanya untuk penyelamatan apa bila datang banjir agar tugu tersebut tidak longsor ke sungai.
“Maka dengan itu, jangan ada yang salah paham jangan asal poto lalu diberitakan, sebetulnya saya senang dengan adanya pemberitaan media online beberapa hari lalu artinya orang itu ikut andil mengawasi pekerjaan pembangunan ini tetapi sebaiknya tanya dulu ke pengawas lapangan suoaya tidak salah paham,” jelasnha lagi.
Lanjut Sartono, Karena panjang bangunan itu di RAB nya 750 meter, demi masyarakat Mukomulo maka nanti akan di tambahkan jadi 800 meter.
“Saya akan mengerjakan proyek ini sesuai prospek yang ada dan saya akan berusaha untuk membawa nama baik dan mendirikan bendera PT. Roteknindo Purwajaya di Mukomuko ini kedepannya dan bisa di percaya oleh pemerintah Daerah Mukomuko,” sampai Sartono.
Disisi lain warga masyarakat setempat Amin saat diminta tanggapannya oleh awak media mengaku senang adanya pembangunan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi karena ini sangat di butuhkan oleh masyarakat pantai, kalau tidak maka kampung ini akan longsor dan ilang jadi muara dan saya selaku masyarakat bertrimakasih kepada pemda Mukomuko. Warga juga berharap kedepannya pembangunan ini bisa dilanjutkan hingga kebatas muara, sehingga lokasi sepanjang pantai bisa terselamatkan.” Tutup Amin.(arios)