Bupati Turun ke Ladang Uji Teknologi Tanam Jagung di Desa Tangua Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong

Perspektiftoday | Lebong-Pemerintah Kabupaten Lebong  kembali melakukan tanam jagung Klaster bersama petani di Desa Tangua Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, Sabtu (21/10) siang.

Tanam jagung bersama tersebut di hadiri oleh Bupati Lebong , Kopli Ansori  di dampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Perikanan, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana.

Di temui usai tanam jagung, Bupati Lebong Kopli Ansori mengatakan gerakan tanam bersama untuk jagung telah dilakukan di beberapa daerah, dilakukan untuk menggalakkan tanaman jagung dengan menambah jumlah lahan tanam melalui program klaster jagung.

Dengan program klaster jagung diharapkan gelora dan semangat para petani akan semakin tinggi karena pemerintah memberikan dukungan. Dukungan tersebut di ucapkan Kopli Ansori, yakni pemberian Benih dan Pupuk

“Hal itu menjadi praktis sehingga para petani yang memiliki lahan dan siap untuk di tanam segera benih dan pupuk kita turunkan. Bibit dan pupuk kita sediakan, baik jumlah maupun tepat waktu. Penyuluh pertanian selalu hadir di tengah-tengah mereka, dan pembeli siap untuk menampung hasil produksi dengan harga yang di sepakati,” ujar Bupati.

Kehadiran Bupati ke hamparan sawah, disambut riang para petani. Mereka tak menyangkan di situasi hari libur, Bupati turun dan bertemu dengan para petani.

Bupati Lebong, Kopli Ansori yang ikut berpartisipasi menanam jagung mengatakan, bahwa lokasi tersebut merupakan bekas lahan yang baru selesai menggelar panen raya musim tanam kedua (MT2) di daerah itu.

Sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah sentra produksi pertanian terdampak musim kemarau. Tapi kekeringan tak menyurutkan petani di Lebong untuk tetap prpduktif.

Sejumlah langkah strategis turut dijalankan oleh Pemkab Lebong untuk memastikan petani tetap bisa tanam dan panen di segala musim. Salah satunya dengan beralih dari menanam padi menjadi tanam jagung.

“Alhamdulillah, hari ini kita launching tanaman jagung di hamparan yang selesai panen musim tanam kedua (MT2),” kata Bupati Lebong.

Langkah strategis ini tidak lepas dari merespon keluhan petani dalam menghadapi dampak musim kemarau terhadap sektor pertanian yang diprediksi akan normal kembali pada bulan Februari 2024 mendatang.

“Karena situasi alam kita dalam kondisi menghadapi dampak el-nino atau kekeringan, maka sambil menunggu musim hujan yang diprediksi normal di bulan Februari, maka kita melanjutkan menanam jagung,” tambah Bupati.

Sebagai sesuatu yang niscaya, musim kering selayaknya tidak menjadi halangan untuk berproduksi. Politisi PAN ini justru berkeyakinan bahwa musim kemarau bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jika dikelola dengan baik. Itupun agar lahan di daerah itu tidak menjadi lahan tidur.

“Ini agar hamparan-hamparan di Kabupaten Lebong, bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Jadi, kita seyogianya masuk musim tanam ketiga (MT3). Karena ada kemarau, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong mendorong masyarakat lahan-lahan yang ada. Kalau kekeringan, kita giatkan dengan menanam jagung,” tukas Kopli.

Pemkab Lebong, juga turut mengaplikasikan sejumlah teknologi adaptasi untuk menanggulangi dampak kekeringan, di antaranya menanam jagung tongkol 3 dengan alat tanam  (planter) jagung.

“Kami dari pemerintah daerah tetap mensuport, agar masyarakat Kabupaten Lebong bahagia dan sejahtera, serta ketahanan pangan kita kuat. Jadi, bisa dilaksanakan musim kemarau ini dengan menanam jagung,” harap Kopli.

Bupati menerangkan ancaman krisis pangan global saat ini menjadi salah satu isu aktual dan hangat diperbincangkan baik ditingkat nasional maupun internasional.

Meski begitu, Ia mengaku tidak khawatir mengingat sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lebong mayoritas bermata pencaharian sebagai petani.

“Mari masyarakat di Kabupaten Lebong, dengan usaha seperti ini maka ketahanan pangannya kuat. Masyarakat bahagia dan sejahtera,” demikian Kopli.

Bupati  mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung program klaster jagung, serta Dinas Pertanian yang sangat luar biasa untuk turun langsung ke masyarakat sosialisasikan program klaster dimaksud.

“Mari kita tetap semangat sehingga target tanam bisa tercapai, produktifitas jagung meningkat, kebutuhan jagung yang masih tinggi baik untuk lokal maupun Provinsi Bengkulu bisa kita penuhi. Mohon dukungan dari seluruh masyarakat,” ucap Bupati di akhir penjelasannya.

Setelah melakukan tanam jagung, Bupati melakukan pertemuan dengan para kelompok tani dan juga Kepala Desa untuk berdiskusi terkait pengembangan pertanian jagung.[Veny M/Adv]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *