
Empat Lawang | Perspektiftoday-Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan mulai bergulir. Pada Jumat, 25 Juni 2021 pukul 09.00 hingga 12.00, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “BIJAK BEREKSPRESI DI DUNIA DIGITAL”
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang menyasar target segmen Mahasiswa dan Pelajar, sukses dihadiri oleh sekitar 500 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Cecep Nurul Alam, ST., MT di bidang Ahli ICT Kopertais II Jawa Barat. Arif Rama Syarif S.T, M.Kom yang merupakan Staf Ahli – Bidang IT PT.Prima Armada Raya. Muhammad Randicha Hamandia, S.Kom, M.Sos, CDS, CSP, CPM yang merupaka Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Fatah Palembang. Dan narasumber terakhir yaitu Johnson, S.Pd, M.Pd yang merupakan Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan Empat Lawang
Pada Sesi Pertama, Cecep Nurul Alam menyampaikan materi tentang banyaknya penyebaran hoax yang makin marak terjadi di media sosial. Berita-berita yang belum tentu ada kebenarannya ini merupakan salah satu pelanggaran dalam penggunaan teknologi. Padahal sudah jelas ada Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU-ITE). Dari UU-ITE inilah yang menjadi pedoman bagi para pengguna teknologi dan media sosial untuk lebih berhati-hati dalam mengekspresikan sesuatu di dunia maya.
Pada sesi kedua, Arif Rama Syarif memberikan materi mengenai media social itu adalah teknologi interaktif yang memungkinkan penciptaan atau berbagi/pertukaran informasi, ide, minat karir, dan bentuk ekspresi lainnya melalui komunitas dan jaringan virtual. Dengan media sosial banyak orang bisa mengekspresikan apapun dan mampu menjadikan masyarakat lebih kreatif. Media sosial ini juga bisa menciptakan banyak relasi dari orang-orang yang jauh sehingga banyak sekali manfaat yang bisa didapat.
Pada sesi ketiga, Muhammad Randicha Hamandia menyampaikan materi mengenai etika menghargai karya atau konten orang lain. Dalam dunia maya tentu sangat diperlukan etika seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap menghargai karya orang lain ini bisa di implementasikan dalam banyak hal, misalnya membagikan foto atau video orang lain dengan mencantumkan sumbernya kemudian jika menonton film harus dari sumber yang terpercaya yang artinya bukan dari sumber bajakan karena hal itu akan merugikan banyak pihak. Oleh karena itu etika dalam dunia maya seperti menghargai karya/konten orang lain ini sangat penting.
Pada sesi keempat, Johnson selaku Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan Empat Lawang menyampaikan materi mengenai PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) secara online. Pada masa pandemi sekarang banyak hal yang dialihkan ke sistem dalam jaringan (daring) seperti penerimaan siswa baru mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. PPDB Online ini biasanya dilakukan pada website sekolah masing-masing dimana calon peserta didik mendafatar dan mencari informasi terkait sekolah yang akan mereka tuju melalui laman sekolah resmi. Sistem PPDB Online ini memiliki sisi kelebihan dan kekuarangannya masing-masing. Sehingga masih perlu banyak adaptasi dalam menjalankan sistem PPDB secara online khususnya di daerah Empat Lawang.(Red)