Perspektiftoday (Religi)-Satu di antara rahasia sukses dalam mengupayakan rezeki adalah dengan meyakini apa yang telah dijanjikan oleh Allah Ta’ala, baik dalam firman-Nya di dalam al-Qur’an al-Karim atau yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dalam sabda-sabdanya.
Semua hal terkait rezeki yang disebutkan dalam dua sumber tersebut adalah haq. Pasti. Sayangnya, kita banyak mengingkarinya, dan justru yakin dengan hal lain di luar keduanya.
Selain banyak disebutkan di dalam al-Qur’an al-Karim, ada satu jaminan rezeki yang amat masyhur dan termaktub dalam sabda-sabda suci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, Imam at-Tirmidzi, dan Imam al-Hakim Rahimahumullahu Ta’ala.
“Jika kalian benar-benar bertawakkal kepada Allah Ta’ala, sungguh Allah Ta’ala akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Mereka beranjak di pagi hari dalam keadaan perut kosong (lapar), dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.”
Burung tidak diberikan akal. Hanya insting sebagai hewan yang mencari makan ketika lapar, menyimpan seperlunya untuk diberikan kepada anak-anaknya yang belum bisa bergerak bebas. Mereka juga tidak berbekal alat-alat di luar dirinya. Hanya badan yang diberikan oleh Allah Ta’ala. Tidak lebih.
Bandingkan dengan sempurnanya penciptaan manusia. Manusia dibekali otak untuk mengupayakan segala hal. Bahkan sesuatu yang mulanya tidak mungkin atau amat sukar bisa dipecahkan dalam tempo yang tidak terlalu lama, atas berkat Rahmat Allah Ta’ala yang telah memberikan akal kepada kita.
Manusia juga bisa membuat banyak alat kerja. Semuanya bisa digunakan untuk mengupayakan rezeki sehingga mempermudah dan membuatnya semakin lancar.
Bayangkan, manusia yang jauh lebih sempurna diminta oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam untuk belajar kepada burung yang memiliki banyak keterbatasan fisik dan potensi. Bahkan, dalam riwayat ini disebutkan, manusia bisa mendapatkan rezeki sebagaimana yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada burung, jika mereka berhasil mengupayakan tawakkal.
Tawakkal inilah jaminannya. Mengupayakan yang terbaik, lalu menyerahkan seluruh hasilnya kepada Allah Ta’ala. Tidak sibuk mengeluh. Percaya bahwa Allah Ta’ala pasti memberikan yang terbaik, berapa pun jumlahnya, dari mana dan bagaimana pun caranya. Asal halal.
Wallahu a’lam.