Empat Lawang | Elmadani.co.id-Bupati Empat Lawang H. Joncik Muhammad, S.Si., SH., MM., MH Bersama Wakil Bupati Yulius Maulana, ST. Serta Forkopimda Pj. Sekretaris Daerah, Menghadiri Rapat Paripurna dalam Rangka Mendengarkan Pidato Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Tahunan MPR RI dan Rapat Paripurna dalam Rangka Mendengarkan Pidato Presiden Republik Indonesia dalam Rangka Penyampaian RUU APBN TA 2022 dan Nota Keuangan. Senin, (16/08/2021) Diruang Sidang Utama DPRD Kabupaten Empat Lawang.
Rapat Paripurna DPRD dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Empat Lawang, Persi SE. “Rapat Paripurna kali ini didasarkan pada hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Empat Lawang. Maka agenda rapat paripurna DPRD kali ini adalah mendengarkan pidato Presiden Republik Indonesia pada peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 Tahun 2021” ujar Persi.

Dalam Pidatonya Presiden RI Ir. Joko Widodo mengatakan beberapa poin terkait bidang perekonomian khususnya UMKM. Peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda yang utama. Berbagai kemudahan disiapkan untuk menumbuhkan UMKM termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar cepat masuk dalam rantai pasok global. Selain Itu Jokowi juga membahas mengenai perluasan akses pasar bagi produk-produk dalam negeri agar menjadi perhatian serius pemerintah. “Bangga Buatan Indonesia” terus digencarkan sembari meningkatkan daya saing produk lokal dalam kompetisi global.”Sampai Agustus 2021 sudah lebih dari 14 juta UMKM/ 22% dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik (e-commerce). Untuk tahun 2020 nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari Rp. 253 triliun, dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp. 330,7 triliun di tahun 2021,” ungkap Jokowi.

Sementara itu di bidang kesehatan, Jokowi menyinggung selama satu setengah tahun diterpa pandemi Covid-19, telah terjadi penguatan yang signifikan dalam perilaku dan infrastruktur kesehatan, sekaligus penguatan kelembagaan nasional. Pandemi Covid-19 telah memacu masyarakat untuk berubah, mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan. Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini, agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif. Bekerja dari rumah, belanja daring, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara daring, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan dengan ragu-ragu. Dari sisi masyarakat, kesadaran terhadap kesehatan semakin tinggi. Kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, telah menjadi kesadaran baru. Kesadaran dan antusiasme masyarakat untuk divaksin, memperoleh layanan kesehatan, memperoleh pengobatan, serta saling peduli juga semakin tinggi.
Dalam mengambil keputusan, pemerintah harus terus merujuk kepada data, serta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru. Pemerintah harus selalu tanggap terhadap perubahan keadaan, dari hari ke hari secara cermat. Tujuan dan arah kebijakan tetap dipegang secara konsisten, tetapi strategi dan manajemen lapangan harus dinamis menyesuaikan permasalahan dan tantangan. Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Diskon Listrik, Subsidi Gaji, Bantuan Produktif Usaha Mikro, Bantuan Sosial Tunai, BLT Dana Desa, dan Program Kartu Pra Kerja juga terus ditingkatkan.

Jokowi menambahkan, fokus pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas. Implementasi Undang-undang Cipta Kerja terus dipercepat. Struktur ekonomi yang selama ini lebih dari 55%, dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga, harus terus dialihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor. “Periode Januari-Juni 2021, realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan Rp442,8 T, dengan rincian 51,5 % di luar Jawa, dan 48,5% di Jawa” ujarnya lagi. Lebih jauh Ia mengatakan untuk investasi ini menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia. Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan diharapkan bisa memenuhi target Rp.900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan” pungkas Jokowi.
Setelah penyampaian pidato awalnya, Jokowi melanjutkan pidato kenegaraan dalam rangka “Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2022 beserta nota keuangan beserta dokumen pendukungnya”. Ada enam fokus utama Jokowi dalam kebijakan APBN tahun 2022 yaitu : melanjutkan upaya pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan, memperkuat agenda peningkatan SDM yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antar daerah, dan melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero–based budgeting untuk mendorong agar belanja lebih efisien. (Adjie Satria)